Berbagai mitos menyelimuti Gunung Kelimutu beserta ketiga kawahnya yang berbeda warna. Masyarakat setempat percaya jika warna kedua danau yang letaknya bersebelahan tercampur, maka dunia akan kiamat.
Kedua danau bersebelahan
yang dimaksud adalah Tiwu Nuwa Muri Ko'ofai yang berwarna biru muda dan
Tiwu Ata Polo yang berwarna hijau toska. Kedua danau ini dipercaya
sebagai tempat tinggalnya arwah orang-orang yang sudah meninggal.
Arwah
para pemuda dan pemudi akan tinggal di Tiwu Nuwa Muri Ko'ofai,
sementara arwah tukang tenun jahat tinggal di Tiwu Ata Polo. Meskipun
letaknya bersebelahan, tetapi kedua danau ini memiliki warna yang
berbeda dan tidak tercampur satu sama lain. Kedua danau hanya dipisahkan
oleh sebuah tebing batu yang menjadi pembatasnya. Sungguh ajaib sekali!
Kepercayaan
setempat menyebutkan, jika sampai air kedua danau ini bercampur. Maka
itulah akhir dari dunia. Eduard juga mempercayai itu, bahkan dia mulai
khawatir karena sekat antara kedua kawah itu sudah tidak setebal dulu.
Berikut adalah wawancara detiktravel dengan Penduduk Setempat.
"Orang setempat percaya, jika warna kedua danau yang letaknya berdekatan mulai tercampur, maka itulah akhir dari dunia. Kiamat. Itu yang mereka percayai," ujar Eduard Riwu, pemandu yang menemani detikTravel menjelajahi Danau Kelimutu, Kamis (13/8/2015) silam.
"Sekat tebing yang ada di antara kedua danau itu sudah mulai menipis. Tidak setebal dulu. Saya tidak tahu itu pertanda apa, yang jelas kami percaya jika kedua air danau bercampur, maka kiamat akan terjadi," tutur Eduard.
Terlepas dari kebenaran mitos tersebut, Danau Kelimutu tetaplah menarik untuk dikunjungi. Bahkan bisa dibilang, Danau Kelimutu adalah magnet bagi para wisatawan baik asing maupun lokal untuk datang ke Ende.
Sumber: travel.detik.com
ADS HERE !!!