Tebing Air Terjun Sedudo yang berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, longsor. Dua pengunjung tewas diduga tertimpa longsoran tebing tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan kejadian yang kini sudah ditangani Polres Nganjuk dan BPBD Kabupaten Nganjuk.
"Iya benar. informasi awal 2 orang pengunjung meninggal dunia," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (21/7/2015).
Informasi awal, kata Raden, longsornya tebing Air Terjun terjadi siang menjelang sore. "Informasi awal yang saya terima, para pengunjung tidak menyangka. Saat ini masih terus kita update," pungkas dia.
Sementara Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad Anwar Nasir saat dihubungi terpisah masih terdengar nada sibuk.
Beberapa korban longsor Air Terjun Sedudo berasal dari Kota Pahlawan. Pemkot Surabaya langsung kirimkan 4 ambulan dan tim kesehatan untuk menjemput jenazah dan korban luka.
"Malam ini kita berangkatkan 4 ambulan dan tim untuk jemput jenazah dan korban luka longsor Air Terjun Sedudo," kata Ketua Harian Satlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya, Soemarno pada detikcom, Selasa (21/7/2015) malam.
Pria yang juga Kepala Bakesbangpol Linmas Kota Surabaya ini mengungkapkan, warga Surabaya yang menjadi korban sejumlah 3 orang. Dua diantaranya meninggal dunia.
"Informasi awal kita terima 3 warga Surabaya yang menjadi korban dan berharap tidak bertambah dna terus kita update," ujarnya.
Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB para pengunjung Air Terjun Sedudo dikejutkan dengan kejadian longsor material batu dan kayu. Akibatnya, 12 orang pengunjung Air Terjun Sedudo 3 diantaranya meninggal dunia akibat terkena longsor berupa batu dan kayu.
Aparat kepolisian menutup sementara kawasan wisata air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Aktivitas wisata akan kembali dibuka sampai ada kepastian aman bagi pengunjung.
"Lokasi sudah kita police line dan akan kita tutup terus sampai ada kepastian aman untuk dikunjungi," kata Kapolres Nganjuk AKBP Anwar Nasir saat dihubungi detikcom, Selasa (21/7/2015).
Kepastian aman, kata Nasir harus dikeluarkan oleh instansi terkait dan pengelola wisata Air Terjun Sedudo. Dalam hal ini Dinas Pariwisata.
"Jika tidak ada kepastian, terpaksa kita tutup terus," tegasnya.
Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa yang merenggut nyawa tiga orang dan sembuilan lainnya luka.
"Kita belum pastikan, material batu dan pohon yang menimpa pengunjung dari mana. Kalau ketinggian air terjun 105 meter, tapi belum tahu longsornya dari mana," kata Anwar.
Hingga saat ini kepolisian masih fokus pada pendataan identitas para korban yang dirujuk ke dua rumah sakit, RS Bhayangkara Nganjuk dan RSUD Nganjuk.
"Belum. Kita masih data korban dulu," jawabnya singkat.
Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB para pengunjung Air Terjun Sedudo dikejutkan dengan kejadian longsor material batu dan kayu. Tiga tewas dan sembilan mengalami luka.
Tiga orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka akibat bencana longsor yang terjadi di kawasan wisata air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Berikut identitas para korban berdasarkan informasi dari pihak kepolisian.
Para korban luka rata-rata mengalami luka di bagian kepala akibat bebatuan dan pohon yang longsor.
"Itu longsor kecil karena hanya terjadi beberapa menit," kata Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad Anwar Nasir pada detikcom saat dihubungi Selasa (21/7/2015) malam.
Material longsor, kata Anwar berupa batu berdiameter sekitar 8 cm dan pohon kecil dengan diameter 5-8 cm dengan panjang 1-1,5 meter.
Nama - Nama Korban Longsor Sedudo
Berikut nama korban dan dua rumah sakit yang merawat korban:
Korban Meninggal Dunia
- Subkan Anang Mashuro (35), warga Surabaya
- Sofyan Sahuri (26), warga Surabaya
- Hendra Pramono Setiawan (12), warga Tulungagung
Korban Luka di RSUD Nganjuk
- Marita (36) warga Surabaya, luka robek lengan kiri
- Sita M (42) warga Sidoarjo, luka pelipis kiri
- Aris (30) warga Kediri, luka pelipis kanan dan dahi
- Bagus Dwi (30) warga Nganjuk, luka robek punggung
- Ragil S (25) warga Madiun
Korban Luka di RS Bhayangkara
- Subhi (36) warga Nganjuk, luka bengkak kepala dan punggung serta lecet dahi kanan
"Beberapa korban yang luka ringan sudah diperbolehkan pulang," kata Anwar.
Sumber: Detik.com