Kepolisian menangani kasus pembakaran pintu gereja yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Namun Polda Jateng mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kerukunan umat beragama.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa diketahui hari Senin (20/7) sekira pukul 05.30 tepatnya di Gereja Kristen Jawa Tlepok, Desa Tlepok Wetan, RT 01, RW 01, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Saat itu saksi Ibnu Prabowo (57) yang juga merupakan pendeta di sana sedang pulang dari jalan sehat kemudian mencium aroma bensin dan mendapati pintu bagian depan sudah terbakar. Bersama tiga saksi lainnya, Ibnu melihat lokasi dan ternyata pintu depan dan sebelah Barat sudah terbakar separuh.
Di pojok kiri pintu depan, saksi menemukan kertas bertuliskan, "Pesan atas tragedi Papua, Papua bakar gereja se Jawa". Kemudian saksi Ibnu dilaporkan ke Kades setempat dan Polsek Grabag Polres Purworejo.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan kejadian tersebut hanya percobaan.
"Tidak perlu diperbesar, itu percobaan. Yang kena pintunya" kata Liliek saat dihubungi wartawan, Senin (20/7/2015).
Ia juga menegaskan masyarakat agar tetap menjaga kerukunan beragama sementara pihak kepolisian tetap menangani kasus tersebut.
"Kami tentu tidak diam (Polda Jateng dan Polres Purworejo) soal adanya kejadian itu. Tetep ditangani," tegasnya.
Dari peristiwa tersebut, ada tiga saksi lain yang diperiksa yaitu Kustantia Prabaningtyas (22), Eni tri mulatsih (48), dan Wiyoto (45). Sedangkan barang bukti yang diamankan adalah secarik kertas, 7 batang korek yaitu yang berada di depan pintu 5 batang, dan 2 batang di depan pintu sebelah barat gereja. Selain itu ada sisa arang dan abu bekas pintu terbakar
Pendeta Ibnu Prabowo menilai ada berusaha merusak kerukunan hidup beragama di Purworejo lewat insiden upaya pembakaran pintu gereja. Ada yang tak suka umat kristiani dan umat islam hidup rukun.
"Mungkin ada yang berusaha memprovokasi," terang Pendeta Ibnu, Selasa (21/7/2015).
Ibnu mengimbau agar pelaku yang diduga hendak membakar pada dini hari, Senin (20/7) menyerahkan diri.
"Pelaku tolong menyerahkan diri. Masyarakat di desa kami sangat kondusif, warga gereja hubungannya baik, malam ini kami berjaga bersama-sama," imbuh dia.
Peristiwa itu diduga terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Pintu utama dan pintu samping terbakar berwarna hitam. Tercium juga bau bensin. Ada pesan yang tertulis yang kira-kira tulisannya 'karena tragedi Papua kami akan membakar gereja'.
"Kasus ini sudah ditangani Polres, Polda, dan Mabes Polri," tutup dia.
Sumber : detik.com